Sunday, May 25, 2008

KISAH LANTAI DAN PATUNG PUALAM

Alkisah terdapat sebuah museum yang lantainya terbuat dari batu pualam yang indah. Di tengah-tengah ruangan museum itu dipajang sebuah patung pualam yang juga sangat besar. Banyak orang datang dari seluruh dunia mengagumi keindahan patung pualam itu. Suatu malam, lantai pualam itu berkata pada patung pualam.

Lantai pualam : ”Wahai patung pualam, hidup ini sungguh tidak adil. Benar-benar tidak adil! Mengapa orang-orang dari seluruh dunia datang kemari untuk menginjak-injak diriku tetapi mereka mengagumimu? Benar-benar tidak adil!”

Patung pualam : ”Oh temanku, lantai pualam yang baik. Masih ingatkah bahwa kita ini sesungguhnya berasal dari gunung yang sama?”

Lantai pualam : ”Tentu saja, justru itulah mengapa aku semakin merasakan ketidak- adilan itu. Kita berasal dari gunung batu yang sama, tetapi sekarang kita menerima perlakuan yang berbeda. Benar-benar tidak adil!”

Patung pualam : ”Lalu apakah kau masih ingat ketika suatu hari seorang pemahat datang dan berusaha memahat dirimu, tetapi kau malah menolak dan merusakkan peralatan pahatnya?”

Lantai pualam : ”Ya, tentu saja aku masih ingat. Aku sangat benci pemahat itu. Bagaimana ia begitu tega menggunakan pahatnya untuk melukai diriku. Rasanya sakit sekali!”

Patung pualam : ”Kau benar! Pemahat itu tidak bisa mengukir dirimu sama sekali karena kau menolaknya.”
Lantai pualam : ”Lalu?”

Patung pualam : ”Ketika ia memutuskan untuk tidak meneruskan pekerjaannya pada dirimu, lalu ia berusaha untuk memahat tubuhku. Saat itu aku tahu melalui hasil karyanya aku akan menjadi sesuatu yang benar-benar berbeda. Aku tidak menolak peralatan pahatnya membentuk tubuhku. Aku berusaha menahan rasa sakit yang luar biasa.”

Lantai pualam : ”Mmmmmmm.........”

Patung pualam : ”Kawanku, ini adalah harga yang harus kita bayar pada segala sesuatu dalam hidup ini. Saat kau memutuskan untuk menyerah, kau tak boleh menyalahkan siapa-siapa atas apa yang terjadi padamu sekarang.”

Sunday, April 13, 2008

Sebuah kisah teladan dari negeri China

Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki yang luar biasa, sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada Papanya, hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas disebut anak yang luar biasa.

Saking jarangnya seorang anak yang berbuat demikian, sehingga ketika Pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat maka merekapun memutuskan untuk menganugerahi penghargaan Negara yang Tinggi kepadanya. Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar penduduk China. Tepatnya 27Januari 2006 Pemerintah China, di Propinsi Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara Nasional keseluruh pelosok negeri, memberikan penghargaankepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah satunya adalah Zhang Da.

Pada tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh Mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murahuntuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini.

Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah.
Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya. Demikianungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.

Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan. Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat.
ZhangDa Merawat Papanya yang Sakit.

Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, iamembeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari.

Zhang Da menyuntik sendiri papanya.

Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikaninjeksi/suntikan kepada pasiennya.
Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Saya sungguh kagum, kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi saya baru tahu hanya Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, makaZhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.

Aku Mau Mama Kembali

Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da,Pembawa Acara (MC) bertanya kepadanya, “Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu, berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah, besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, orang terkenal yang hadir.

Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!” Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawabapa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, “Sebut saja, mereka bisa membantumu” Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab, “Aku Mau Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu Papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama Kembalilah!” demikian Zhang Da bicara dengan suara yang keras dan penuh harap.

Saya bisa lihat banyak pemirsa menitikkan air mata karena terharu, saya puntidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukupuntuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya, mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit, mengapa ia tidak mintasebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat katabelece yang dipegangnya semua akan membantunya. Sungguh saya tidak mengerti, tapi yang saya tahu apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku Mau Mama Kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.

Tidak semua orang bisa sekuat dan sehebat Zhang Da dalam mensiasati kesulitan hidup ini. Tapi setiap kita pastinya telah dikaruniai kemampuan dan kekuatan ygistimewa untuk menjalani ujian di dunia. Sehebat apapun ujian yg dihadapi pasti ada jalan keluarnya…ditiap-tiap kesulitan ada kemudahan dan Tuhan tidak akan menimpakan kesulitan diluar kemampuan umat-Nya.
Jadi janganlah menyerah dengan keadaan, jika sekarang sedang kurang beruntung, sedang mengalami kekalahan….BANGKITLAH! karena sesungguhnya kemenangan akan diberikan kepada siapa saja yg telah berusaha sekuat kemampuannya.

NEVER EVER GIVE UP

Friday, February 29, 2008

Kisah Penjual Tempe

Ada sebuah kampung di pedalaman Tanah Jawa. Di situ ada seorang perempuantua yang sangat kuat beribadat. Pekerjaannya ialah membuat tempe danmenjualnya di pasar setiap hari. Ia merupakan satu-satunya sumber pendapatannya untuk menyara hidup. Tempe yang dijualnya merupakan tempe yang dibuatnya sendiri.

Pada suatu pagi, seperti biasa, ketika beliau sedang bersiap-siap untukpergi menjual tempenya, tiba tiba dia tersedar yang tempenya yang diperbuat daripada kacang kedelai hari itu masih belum menjadi, separuh jadi. Biasaannya tempe beliau telah masak sebelum berangkat. Diperiksanya beberapa bungkusan yang lain. Ternyatalah memang semuanya belum masak lagi. Perempuan tua itu berasa amat sedih sebab tempe yang masih belum jadi pastinya tidak akan laku dan tiadalah rezekinya pada hari itu.

Dalam suasana hatinya yang sedih, dia yang memang kuat beribadah teringat akan firman Tuhan yang menyatakan bahawa Tuhan dapat melakukan perkara-perkara ajaib, bahwa bagi Tuhan tiada yang mustahil. Lalu diapun mengangkat keduatangannya sambil berdoa , "Tuhan , aku memohon kepadaMu agar kacang kedelai ini menjadi tempe. Amin"Begitulah doa ringkas yang dipanjatkan dengan sepenuh hatinya. Dia sangat yakin bahawa Tuhan pasti mengabulkan doanya. Dengan tenang perempuan tua itu menekan-nekan bungkusan bakal tempe dengan hujung jarinya dan dia pun membuka sikit bungkusan itu untuk menyaksikan keajaiban kacang soya itumenjadi tempe. Namun, dia termenung seketika sebab kacang tu masih tetap kacang kedelai. Namun dia tidak putus asa, sebaliknya berfikir mungkin doanya kurang jelas didengar oleh Tuhan. Maka dia pun mengangkat kedua tangannya semula danberdoa lagi. "Tuhan, aku tahu bahawa tiada yang mustahil bagiMu. Bantulah aku supaya hari ini aku dapatmenjual tempe kerana inilah mata pencarianku. Aku mohon agar jadikanlah kacang kedelaiku ini kepada tempe, Amin". Dengan penuh harapan dan debaran dia pun sekali lagi membuka sedikit bungkusan tu. Apakah yang terjadi? Dia termangu dan hairan apabila tempenya masih tetap begitu!!

Sementara itu hari pun semakin meninggi sudah tentu pasar sudah mulai didatangi ramai orang. Dia tetap tidak kecewa atas doanya yang belum terkabul. Walaubagaimanapun karena keyakinannya yg sangat tinggi dia meneruskan untuk tetap pergi ke pasar membawa barang jualannya itu.

Perempuan tua itu pun berserah pada Tuhan dan meneruskan pemergian ke pasar sambil berdoa dengan harapan apabila sampai di pasar kesemua tempenya akan masak. Dia berfikir mungkin keajaiban Tuhan akan terjadi dalam perjalanannya kepasar. Sebelum keluar dari rumah, dia sempat mengangkat kedua tangannya untuk berdoa. "Tuhan, aku percaya, Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara aku berjalan menuju kepasar, Engkau kurniakanlah keajaiban ini buatku, jadikanlah tempe ini.Amin".

Lalu dia pun berangkat. Di sepanjang perjalanan dia tetap tidak lupa membaca doa di dalam hatinya. Sesampai sahaja di pasar, segera dia meletakkan barang-barangnya. Hatinya betul-betul yakin yang tempenya sekarang mesti sudah menjadi. Dengan hati yg berdebar-debar dia pun membuka bakulnya dan menekan-nekan dengan jarinya setiap bungkusan tempeyang ada. Perlahan-lahan dia membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat isinya. Apa yang terjadi? Tempenya masih belum menjadi!! Dia pun kaget seketika lalu menarik nafas dalam-dalam. Dalam hatinya sudahmula merasa sedikit kecewa dan putus asa kepada Tuhan kerana doanya tidakdikabulkan. Dia merasakan Tuhan tidak adil. Tuhan tidak kasihan padanya, inilah satu-satunya sumber rezekinya, hasil jualan tempe.

Dia akhirnya cuma duduk saja tanpa memamerkan barang jualannya sebab dia berasakan bahwa tiada orang yang akan membeli tempe yang baru separuh jadi. Sementara itu hari pun semakin petang dan pasar sudah mulai sepi, para pembeli sudah mulai kurang. Dia melihat-lihat kawan-kawan sesama penjual tempe, tempe mereka sudah hampir habis. Dia tertunduk lesu seperti tidak sanggup menghadapi kenyataan bahwa hari ini tidak ada hasil jualan yang bisa dibawa pulang. Namun jauh disudut hatinya masih menaruh harapan terakhir kepada Tuhan, pasti Tuhan akan menolongnya. Walaupun dia tahu bahawa pada hari itu dia tidak akan dapat pendapatan langsung, namun dia tetap berdoa buat kali terakhir, "Tuhan,berikanlah penyelesaian terbaik terhadap tempeku yang belum menjadi ini.

"Tiba-tiba dia dikejutkan dengan teguran seorang wanita."Maaf ya, saya ingin bertanya, apa ibu menjual tempe yang belum menjadi? Dari tadi saya sudah pusing keliling pasar ini untuk mencarinya tapi masih belum ketemu lagi."Dia termenung dan terkanget-kaget seketika. Hatinya terkejut sebab sejak berpuluh tahun menjual tempe, tidak pernah seorang pun pelanggannya mencari tempe yang belum menjadi. Sebelum dia menjawab pertanyaan wanita di depannya itu, cepat-cepat dia berdoa di dalam hatinya "Tuhan, saat ini aku tidak mahu tempe ini jadi lagi. Biarlah tempe ini seperti semula, Amin". Sebelum dia menjawab pertanyaan wanita itu, dia membuka sedikit daun penutup tempenya. Alangkah kagetnya dia, ternyata memang benar tempenya masih belum menjadi!

Dia pun rasa gembira dalam hatinya dan bersyukur pada Tuhan. Wanita itu pun memborong habis semua tempenya yang belum jadi itu. Sebelum wanita tu pergi, dia sempat bertanya wanita itu, "Mengapa hendak membeli tempe yang belum jadi?" Wanita itu menerangkan bahwa anaknya yang kini berada di Inggris ingin makan tempe dari desa. Dikarenakan tempe itu akan dikirimkan ke England, si ibu tadi membeli tempe yang belum jadi lagi supaya apabila sampai di Inggris nanti akan menjadi tempe yang sempurna. Kalau dikirimkan tempe yang sudah jadi, nanti di sana tempe itu sudah tidak enak lagi dan rasanya pun kurang sedap. Perempuan tua itu pun keheranan dan berfikir rupa-rupanya doanya sudah dimakbulkan oleh Tuhan...

Moral:
Pertama: Kita sering memaksakan kehendak kita kepada Tuhan sewaktu berdoa,padahal sebenarnya Tuhan lebih mengetahui apa yang kita perlukan dan apayang terbaik untuk diri kita.
Kedua:. Sentiasalah berdoa dalam menjalani kehidupan seharian kita sebagaihambaNya yang lemah. Jangan sekali-kali berputus asa terhadap apa yangdipinta. Percayalah bahawa Tuhan akan mengabulkan doa kita sesuai denganrancanganNya yang mungkin di luar jangkaan kita.
Ketiga : Tiada yang mustahil bagi Tuhan

Hidup adalah sebuah pilihan

Jerry adalah seorang manager restoran di Amerika. Dia
selalu dalam semangat yangbaik dan selalu punya hal
positif untuk dikatakan. Jika seseorang bertanya
kepadanya tentang apa yang sedang dia kerjakan, dia
akan selalu menjawab, " Jika aku dapat yang lebih
baik, aku lebih suka menjadi orang kembar!"

Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah
kerja, sehingga mereka dapat tetap mengikutinya dari
satu restoran ke restoran yang lain. Alasan mengapa
para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti Jerry
adalah karena sikapnya.

Jerry adalah seorang motivator alami. jika karyawannya
sedang mengalami hari yang buruk, dia selalu ada di
sana, memberitahu karyawan tersebut bagaimana melihat
sisi positif dari situasi yang tengah dialamai.

Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku
penasaran, jadi suatu hari aku temui Jerry dan
bertanya padanya, "Aku tidak mengerti! Tidak mungkin
seseorang menjadi orang yang berpikiran positif
sepanjang waktu.

Bagaimana kamu dapat melakukannya?" Jerry menjawab,
"Tiap pagi aku bangun dan berkata pada diriku, aku
punya dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih untuk
ada di dalam suasana yang baik atau memilih dalam
suasana yang jelek. Aku selalu memilih dalam suasana
yang baik. Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat
memilih untuk menjadi korban atau aku belajar dari
kejadian itu. Aku selalu memilih
belajar dari hal itu. Setiap ada sesorang menyampaikan
keluhan, aku dapat memilih untuk menerima keluhan
mereka atau aku dapat mengambil sisi positifnya..
Aku selalu memilih sisi positifnya."

"Tetapi tidak selalu semudah itu," protesku. "Ya,
memang begitu," kata Jerry, "Hidup adalah sebuah
pilihan. Saat kamu membuang seluruh masalah, setiap
keadaan adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana
bereaksi terhadap semua keadaan.
Kamu memilih bagaimana orang-orang disekelilingmu
terpengaruh oleh keadaanmu.
Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik atau
buruk. Itu adalah pilihanmu, bagaimana kamu hidup."

Beberapa tahun kemudian, aku dengar Jerry mengalami
musibah yang tak pernah terpikirkan terjadi dalam
bisnis restoran: membiarkan pintu belakang tidak
terkunci pada suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang
bersenjata. Saat mencoba membuka brankas, tangannya
gemetaran karena gugup dan salah memutar nomor
kombinasi. Para perampok panik dan menembaknya.
Untungnya, Jerry cepat ditemukan dan segera dibawa ke
rumah sakit.

Setelah menjalani operasi selama 18 jam dan seminggu
perawatan intensif, Jerry dapat meninggalkan rumah
sakit dengan beberapa bagian peluru masih berada di
dalam tubuhnya. Aku melihat Jerry enam bulan setelah
musibah tersebut.

Saat aku tanya Jerry bagaimana keadaannya, dia
menjawab, "Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih
suka menjadi orang kembar. Mau melihat bekas
luka-lukaku?" Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya,
tetapi aku masih juga bertanya apa yang
dia pikirkan saat terjadinya perampokan.

"Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah
bahwa aku harus mengunci pintu belakang," jawab Jerry.
"Kemudian setelah mereka menembak dan aku
tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua
pilihan: aku dapat memilih untuk hidup atau mati. Aku
memilih untuk hidup."

"Apakah kamu tidak takut?" tanyaku. Jerry melanjutkan,
" Para ahli medisnya hebat. Mereka terus berkata bahwa
aku akan sembuh. Tapi saat mereka mendorongku ke ruang
gawat darurat dan melihat ekspresi wajah para dokter
dan suster aku jadi takut. Mata mereka berkata 'Orang
ini akan mati'. Aku tahu aku harus mengambil
tindakan."

"Apa yang kamu lakukan?" tanya saya. "Disana ada
suster gemuk yang bertanya padaku," kata Jerry. "Dia
bertanya apakah aku punya alergi. 'Ya' jawabku..

Para dokter dan suster berhenti bekerja dan mereka
menunggu jawabanku. Aku menarik nafas dalam-dalam dan
berteriak, 'Peluru!' Ditengah tertawa mereka aku
katakan, ' Aku memilih untuk hidup. Tolong aku
dioperasi sebagai orang hidup, bukan orang mati'."

Jerry dapat hidup karena keahlian para dokter, tetapi
juga karena sikapnya hidupnya yang mengagumkan. Aku
belajar dari dia bahwa tiap hari kamu dapat memilih
apakah kamu akan menikmati hidupmu atau membencinya.

Satu hal yang benar-benar milikmu yang tidak bisa
dikontrol oleh orang lain adalah sikap hidupmu,
sehingga jika kamu bisa mengendalikannya dan segala
hal
dalam hidup akan jadi lebih mudah.

***********************************

Thursday, January 17, 2008

Memenggap Kacang

Ada sebuah artikel menarik tentang teknik berburu monyet di hutan-hutan Afrika, caranya begitu unik. Sebab, teknik itu memungkinkan si pemburu menangkap monyet dalam keadaan hidup-hidup tanpa cedera sedikitpun.  Maklum, ordernya memang begitu. Sebab, monyet-monyet itu akan digunakan sebagai hewan percobaan atau binatang sirkus di Amerika.

Cara menangkapnya sederhana saja. Sang pemburu hanya menggunakan toples berleher panjang dan sempit.  Toples itu diisi kacang yang telah diberi aroma. Tujuannya,agar mengundang monyet-monyet datang.  Setelah diisi kacang, toples-toples itu ditanam dalam tanah dengan menyisakan mulut toples dibiarkan tanpa tutup.  

 

Para pemburu melakukannya di sore hari. Besoknya, mereka tingal meringkus monyet-monyet yang tangannya terjebak di  dalam botol tak bisa dikeluarkan.  Kok, bisa? Tentu kita sudah tahu jawabnya.
 
Monyet-monyet itu tertarik pada aroma yang keluar dari setiap toples. Mereka mengamati lalu memasukkan tangan untuk mengambil kacang-kacang yang ada di dalam. Tapi karena menggenggam kacang,  monyet-monyet itu tidak bisa menarik keluar tangannya. Selama mempertahankan kacang-kacang itu, selama itu pula mereka terjebak. Toples itu terlalu berat untuk diangkat.  Jadi, monyet-monyet itu tidak akan dapat pergi ke mana-mana !
 
Mungkin kita akan tertawa melihat tingkah bodoh monyet-monyet itu. Tapi, tanpa sadar sebenamya kita mungkin sedang menertawakan diri sendiri.
Ya, kadang kita bersikap seperti monyet-monyet itu. Kita mengenggam erat setiap permasalahan yang kita miliki layaknya monyet mengenggam kacang.

Kita sering mendendam, tak mudah memberi maaf, tak mudah melepaskan maaf..

Mulut mungkin berkata ikhlas, tapi bara amarah masih ada di dalam dada. Kita tak pernah bisa melepasnya.
Bahkan, kita bertindak begitu bodoh, membawa "toples-toples" itu ke mana pun kita pergi.  Dengan beban berat itu, kita berusaha untuk terus berjalan.  Tanpa sadar, kita sebenamya sedang terperangkap penyakit hati yang akut.

 Teman, sebenarnya monyet-monyet itu bisa selamat jika mau membuka genggaman  tangannya.
 

Dan, kita pun akan selamat dari penyakit hati jika sebelum tidur kita mau  melepas semua "rasa tidak enak" terhadap siapapun yang berinteraksi dengan kita. Dengan begitu kita akan mendapati hari esok begitu cerah dan menghadapinya dengan senyum. Dan, kita pun tahu surga itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang hatinya betul-betul bersih...
 
Jadi, kenapa tetap kita genggam juga perasan tidak enak itu?

Tuesday, January 1, 2008

Mengekspansi Pikiran

Berhentilah Hidup dalam Kamar Gelap, Pengap, dan Sempit!

Pikiran kita merupakan suatu alat yang benar-benar menakjubkan! Apapun yang kita inginkan untuk miliki, lakukan atau ingin jadi seperti apa kita kelak, pikiran kita dapat mewujudkannya. Saya lebih suka menyebut GAGAL ITU MUSTAHIL KETIKA ANDA PERCAYA!

Namun kenyataannya adalah banyak orang yang tidak menggunakan kekuatan yang dimilikinya ini. Kita sudah banyak mendengar banyak teori bahwa kita hanya menggunakan 10% dari kapasitas otak kita. Hanya 10%! Itu belum seberapa dengan munculnya penelitian terbaru yang menyatakan bahwa kita bahkan menggunakan kemampuan otak kita kurang dari 10%. Bahkan penelitian terbaru ini menyatakan bahwa kita hanya menggunakannya hanya mendekati 1% saja dari seluruh kapasitas otak kita! Luar biasa!Jadi mengapa kita tidak menggunakan lebih banyak kemampuan otak dan pikiran kita? Saya percaya kita belum menggunakannya karena kita hanya tidak menyadari seberapa besar kemampuan kita. Kita memiliki semua alat yang diperlukan untuk memenuhi hampir semua tujuan yang kita tetapkan untuk diri kita saat ini. Kebanyakan orang hanya tidak mengetahuinya. Saya dapat gambarkan seperti di bawah ini:

Saat ini, tepat saat ini, Anda tinggal di rumah yang sangat besar dan mewah seharga 100 milyard rupiah. Rumah tersebut memiliki 5 kamar tidur eksekutif dengan kamar mandi ber-bath tub di dalamnya, 25 kamar tidur lengkap dengan kamar mandi di dalamnya, 5 kamar mandi luar, sebuah kolam renang air panas, ruang dapur dan ruang makan, ruang senam, ruang multi media home theatre, ruang bermain anak, ruang santai keluarga, ruang home office, ruang tamu yang luas, taman di depan rumah dengan lapangan parkir yang mampu menampung lebih 50 mobil, halaman belakang rumah yang luas hingga dapat digunakan untuk pesta kebun, garasi dapat untuk 10 buah mobil dan seluruh ruangan lengkap dengan AC dan furniture yang berkelas. Percayalah, Anda memiliki semua itu dalam diri Anda!

Masalahnya adalah Anda tidak mengetahuinya. Karena Anda tidak mengetahuinya maka Anda hidup dalam kamar yang gelap, pengap dan sangat sempit. Saat ini jika Anda mengetahui tentang rumah Anda yang sebenarnya, bersediakah Anda akan keluar dari kamar itu dalam hitungan kurang dari 1 detik?

Sayangnya kebanyakan orang tidak mengetahui rumah mereka yang sebenarnya sehingga mereka hidup frustasi dalam kamar yang gelap, pengap dan sangat sempit. Mereka merasa terjebak, miskin, tidak bahagia dan lebih parah lagi bila mereka merasa bahwa Tuhan tidak adil terhadap diri mereka. Padahal sebenarnya Tuhan sudah memberikan rumah yang besar dan mewah untuk mereka namun mereka yang tidak mau meninggalkan kamar mereka kamar yang gelap, pengap dan sangat sempit.Hebat! Saat ini Anda sudah tahu rumah yang besar dan mewah dalam diri Anda! Jadi bagaimana selanjutnya?

Sekali Anda menyadari bahwa Anda telah memiliki POTENSI yang begitu luar biasa, tahap selanjutnya adalah menggunakan teknik yang sederhana namun sangat dahsyat untuk mendukung pikiran BAWAH SADAR Anda untuk mengubah potensi Anda menjadi KENYATAAN. Teknik pikiran ini sudah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu, namun sedikit orang yang mengetahuinya dan bahkan sangat sedikit yang benar-benar menerapkan dalam kehidupannya. Bila Anda membaca atau mendengar biografi pribadi yang sukses, Anda akan segera menyadari bahwa mereka menggunakan teknik pikiran dalam praktik kehidupan mereka sehari-hari.Pikirkan saja: apakah Anda ingin menjadi milyarder, pribadi yang bertubuh langsing dan menarik, lebih percaya diri, bisnis yang sukses atau apapun juga, ANDA DAPAT MEMILIKINYA! ANDA DAPAT MERAIHNYA!

Terapkan saja teknik pikiran ini akan mengembalikan Anda menjadi pribadi yang full charge and full power! (seperti baterai yang baru diisi)Saat ini bila Anda menempatkan diri Anda untuk menerapkan teknik yang akan saya bahas dalam tulisan saya selanjutnya, dengan rahmat dan karunia Tuhan yang Maha Segalanya, Anda pasti tidak akan mengecewakan diri Anda sendiri.Teknik yang akan saya bahas dalam tulisan berikutnya adalah teknik “Afirmasi”. Teknik ini pasti sudah banyak Anda baca atau dengar, namun sekali lagi: APAKAH ANDA MAU UNTUK MENINGGALKAN KAMAR ANDA YANG GELAP, PENGAP DAN SANGAT SEMPIT SAAT INI?Salam

Indonesia Dahsyat!Okky Sulistijo

http://www.okkysulistijo.com

http://okkysulistijo.com/2007/09/26/berhentilah-hidup-dalam-kamar-gelap-pengap-dan-sempit/

Pygmalion Efek

Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat.  Ia sungguh piawai dalam memahat patung.  Karya ukiran tangannya sungguh bagus.  Tetapi bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal dan disenangi teman dan tetangganya. 

Pygmalion dikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif.  Ia memandang segala sesuatu dari sudut yang baik.  Apabila lapangan tengah kota becek, orang-orang mengomel.  Tetapi pygmalion berkata ”Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini.” Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, kawan-kawan pygmalion berbisik,”Kikir betul orang itu.” Tetapi pgymalion berkata,” Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang untuk urusan lain yang lebih perlu.”  Ketika anak-anak mencuri apel di kebunnya, pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa iba, ”Kasihan, anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya.” 

Itulah pola pandang pygmalion.  Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk, melainkan justru dari segi baik.  Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain.  Sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal baik di balik perbuatan buruk orang lain. Pada suatu hari pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu yang sangat halus. Patung itu berukuran sama persis seperti manusia sungguhan.  Ketika sudah rampung,  patung itu tampak seperti manusia betul.  Wajah patung itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik. Kawan-kawan pygmalion berkata,”Ah, sebagus-bagusnya patung, itu cuma sebuah patung, bukan isterimu.”

Tetapi pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia betulan. Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya. Para dewa yang berada di gunung Olympus memperhatikan dan menghargai sikap pygmalion tersebut.  Lalu mereka memutuskan untuk memberikan anugerah kepada pygmalion yaitu mengubah patung tersebut menjadi manusia betulan. Pygmalion hidup bahagia dengan istrinya.  Konon istrinya adalah wanita tercantik di seluruh negeri Yunani. 

Cerita Pygmalion ini lebih dikenal dengan nama Efek Pygmalion. Intinya adalah apa yang benar-benar kita yakini akan menjadi suatu kenyataan. Seperti yang dikatakan oleh Plato,”Anda adalalah apa yang anda pikirkan.” Bila kita selalu berpikir diri kita bodoh, maka ini akan betul-betul terjadi diri kita menjadi bodoh. Penting juga bagi seorang manager atau pemimpin yang sering meragukan kemampuan anak buahnya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Otomatis keraguan itu akan menjadi kenyataan. 

Mulai dari sekarang kita harus mulai membangun keyakinan dalam diri kita dan membuang seluruh keyakinan yang membatasi kita selama ini. Seperti ragu-ragu, minder, malas, pesimis, pasif, kurang percaya diri, putus asa, rendah diri dll. 

Selamat membuktikan Efek Pygmalion dalam kehidupan Anda! 

ALWAYS POSITIVE THINKIG WHAT EVER HAPPEN TO YOU !!!!

NEVER GIVE UP !!