Friday, February 29, 2008

Hidup adalah sebuah pilihan

Jerry adalah seorang manager restoran di Amerika. Dia
selalu dalam semangat yangbaik dan selalu punya hal
positif untuk dikatakan. Jika seseorang bertanya
kepadanya tentang apa yang sedang dia kerjakan, dia
akan selalu menjawab, " Jika aku dapat yang lebih
baik, aku lebih suka menjadi orang kembar!"

Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah
kerja, sehingga mereka dapat tetap mengikutinya dari
satu restoran ke restoran yang lain. Alasan mengapa
para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti Jerry
adalah karena sikapnya.

Jerry adalah seorang motivator alami. jika karyawannya
sedang mengalami hari yang buruk, dia selalu ada di
sana, memberitahu karyawan tersebut bagaimana melihat
sisi positif dari situasi yang tengah dialamai.

Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku
penasaran, jadi suatu hari aku temui Jerry dan
bertanya padanya, "Aku tidak mengerti! Tidak mungkin
seseorang menjadi orang yang berpikiran positif
sepanjang waktu.

Bagaimana kamu dapat melakukannya?" Jerry menjawab,
"Tiap pagi aku bangun dan berkata pada diriku, aku
punya dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih untuk
ada di dalam suasana yang baik atau memilih dalam
suasana yang jelek. Aku selalu memilih dalam suasana
yang baik. Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat
memilih untuk menjadi korban atau aku belajar dari
kejadian itu. Aku selalu memilih
belajar dari hal itu. Setiap ada sesorang menyampaikan
keluhan, aku dapat memilih untuk menerima keluhan
mereka atau aku dapat mengambil sisi positifnya..
Aku selalu memilih sisi positifnya."

"Tetapi tidak selalu semudah itu," protesku. "Ya,
memang begitu," kata Jerry, "Hidup adalah sebuah
pilihan. Saat kamu membuang seluruh masalah, setiap
keadaan adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana
bereaksi terhadap semua keadaan.
Kamu memilih bagaimana orang-orang disekelilingmu
terpengaruh oleh keadaanmu.
Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik atau
buruk. Itu adalah pilihanmu, bagaimana kamu hidup."

Beberapa tahun kemudian, aku dengar Jerry mengalami
musibah yang tak pernah terpikirkan terjadi dalam
bisnis restoran: membiarkan pintu belakang tidak
terkunci pada suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang
bersenjata. Saat mencoba membuka brankas, tangannya
gemetaran karena gugup dan salah memutar nomor
kombinasi. Para perampok panik dan menembaknya.
Untungnya, Jerry cepat ditemukan dan segera dibawa ke
rumah sakit.

Setelah menjalani operasi selama 18 jam dan seminggu
perawatan intensif, Jerry dapat meninggalkan rumah
sakit dengan beberapa bagian peluru masih berada di
dalam tubuhnya. Aku melihat Jerry enam bulan setelah
musibah tersebut.

Saat aku tanya Jerry bagaimana keadaannya, dia
menjawab, "Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih
suka menjadi orang kembar. Mau melihat bekas
luka-lukaku?" Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya,
tetapi aku masih juga bertanya apa yang
dia pikirkan saat terjadinya perampokan.

"Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah
bahwa aku harus mengunci pintu belakang," jawab Jerry.
"Kemudian setelah mereka menembak dan aku
tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua
pilihan: aku dapat memilih untuk hidup atau mati. Aku
memilih untuk hidup."

"Apakah kamu tidak takut?" tanyaku. Jerry melanjutkan,
" Para ahli medisnya hebat. Mereka terus berkata bahwa
aku akan sembuh. Tapi saat mereka mendorongku ke ruang
gawat darurat dan melihat ekspresi wajah para dokter
dan suster aku jadi takut. Mata mereka berkata 'Orang
ini akan mati'. Aku tahu aku harus mengambil
tindakan."

"Apa yang kamu lakukan?" tanya saya. "Disana ada
suster gemuk yang bertanya padaku," kata Jerry. "Dia
bertanya apakah aku punya alergi. 'Ya' jawabku..

Para dokter dan suster berhenti bekerja dan mereka
menunggu jawabanku. Aku menarik nafas dalam-dalam dan
berteriak, 'Peluru!' Ditengah tertawa mereka aku
katakan, ' Aku memilih untuk hidup. Tolong aku
dioperasi sebagai orang hidup, bukan orang mati'."

Jerry dapat hidup karena keahlian para dokter, tetapi
juga karena sikapnya hidupnya yang mengagumkan. Aku
belajar dari dia bahwa tiap hari kamu dapat memilih
apakah kamu akan menikmati hidupmu atau membencinya.

Satu hal yang benar-benar milikmu yang tidak bisa
dikontrol oleh orang lain adalah sikap hidupmu,
sehingga jika kamu bisa mengendalikannya dan segala
hal
dalam hidup akan jadi lebih mudah.

***********************************

No comments: